Agent Poker Online Indonesia Terpercaya
Pengertian merdeka adalah terlepas dari segala macam kekangan, aturan, dan kekuasaan dari pihak lain.
Bagi seluruh masyarakat Indonesia bulan Agustus adalah merupakan salah satu bulan yang terbilang sangat sakral. Hal ini dikarenakan di bulan kedelapan itulah seluruh rakyat Indonesia memperoleh kemerdekaannya sebagai negara secara utuh tanpa campur tangan penjajah negara lain. Di bulan Agustus itu pula rakyat Indonesia seolah dibawa kembali pada masa lalu bahwa kemerdekaan yang kita rasakan sekarang ini tak pernah terlepas dari segala bentuk perjuangan dan perjalanan panjang yang memang sangat berat. Sehingga tentunya bagi keseluruhan rakyat Indonesia yang ada sekarang haruslah mengingat serta menghargai penuh tentang segala pengorbanan para pahlawan terdahulu.
Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada setiap tahunnya tentu memiliki makna yang berbeda, sedangkan untuk pengertian dan makna 17 Agustus 2015 ini memang dirasa lebih mendalam dibanding dengan perayaan 17 an yang sebelumnya. Selain karena di tahun 2015 ini yang merupakan tahun pertama Bangsa Indonesia menginjak kepala 7, juga karena berbagai masalah polemik tanah air yang memang patut direnungkan oleh kita di tengah situasi yang telah merdeka sekarang ini.
Pengertian dan makna 17 Agustus 2015 tentu saja bukanlah hanya sekedar upacara pengibaran bendera sang saka merah putih di tanah lapang yang dihadiri oleh beragam lapisan masyarakat yang banyak dengan diiringi berbagai perayaan yang hanya bersifat seremonial.
Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama menjadi inspektur upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-70 di Silang Monas Selatan, Jakarta Pusat. Dalam pidatonya, Ahok mengatakan masih banyak warga yang belum merdeka.
"Memasuki ultah ke-70 negara ini, kita selalu memekikan 'merdeka, merdeka, dan merdeka' tapi kenyataanya, banyak sekali warga di DKI yang belum merdeka," kata Ahok dalam pidatonya di lokasi.
Dia menjelaskan, belum merdeka yang dimaksud adalah banyak warga yang 'dijajah' oleh para oknum pejabat dan ormas. Banyak pejabat dan oknum ormas yang memeras duit para warga dan pedagang.
"Belum merdeka dari apa? Belum merdeka dari 'penjajahan', dari oknum-oknum baik pejabat maupun oknum ormas untuk diperalat menguasai lapak, berjualan, semua masih istilahnya dikutip, Tidak beda dengan zaman penjajahan ada upeti," jelasnya.
Ahok menegaskan, Pemprov DKI Jakarta akan menindak tegas oknum pejabat yang nakal. Dia juga menyebut pihaknya bekerjasama dengan TNI dan Polri untuk menertibkan ormas-ormas yang menguasai lahan-lahan milik Pemprov.
Pria berkacamata ini juga bertekad akan memenuhi hak masyarakat DKI dalam mendapatkan akses pendidikan, kesehatan, dan tempat tinggal. Dia berharap, di hari kemerdekaan ini, tidak ada lagi anak-anak di Jakarta yang tidak dan putus sekolah karena masalah ekonomi.
"Kita juga tidak tolerir anak-anak di DKI yang tidak sekolah. Tidak ada diskrimasi di bidang pendidikan, kesehatan dan tempat tinggal," tegas Ahok.
Tentunya di usianya yang semakin tua di angka 70, sebagai bangsa yang telah besar tentu saja bangsa Indonesia harus mampu memaknai 17 Agustus 2015 ini sebagai bentuk perenungan diri terhadap segala apa yang terjadi pada bangsa kita. Betapa bangsa kita sekarang ini tengah dirundung dengan masalah serius khususnya pada mentalitas rakyat kita. Bagaimana sekarang ini bentuk kekerasan dianggap sebagai salah satu hal peluapan emosi yang dianggap wajar dan pantas. Kasus korupsi yang merajalela hanyalah dianggap sebagai hal biasa dan menganggapnya hanya sebentuk pencurian lainnya. Sehingga memang pengertian dan makna 17 Agustus 2015 ini lebih kepada perubahan mentalitas dan karakter bangsa untuk menjadi bangsa yang lebih beradab dan berbudaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar